Chapter 27:
マイラリーの復讐
Setelah mengalahkan penyihir gelap, MyraLie, Arlen, dan Renard melanjutkan perjalanan mereka menuju hutan lebat yang dikenal sebagai Hutan Kelam. Hutan ini terkenal dengan keindahannya yang misterius, namun juga dengan bahaya yang mengintai di setiap sudut. Legenda mengatakan bahwa Hutan Kelam adalah tempat di mana sihir kuno dan kekuatan gelap bertemu.
Setelah beberapa hari perjalanan, mereka akhirnya tiba di tepi Hutan Kelam. Pohon-pohon besar dengan dedaunan lebat menjulang tinggi, menyembunyikan segala sesuatu di bawah naungan mereka. Cahaya matahari hanya sedikit menembus celah-celah daun, menciptakan suasana yang suram dan penuh misteri.
"Hati-hati di sini," kata Renard, matanya memandang ke arah pepohonan yang gelap. "Hutan ini penuh dengan makhluk dan jebakan yang tidak kita kenal."
MyraLie mengangguk, tangannya tetap memegang artefak dengan erat. "Kita harus tetap bersama dan waspada. Jika kita berpisah, kita bisa mudah tersesat atau diserang."
Mereka memasuki hutan dengan langkah hati-hati, mengikuti jalur setapak yang samar. Suara-suara aneh dan misterius terdengar dari berbagai arah, membuat mereka merasa diawasi. Namun, semangat mereka tetap teguh, mengetahui bahwa mereka harus melanjutkan perjalanan untuk mengungkap rahasia di balik serangan-serangan gelap yang terus menghantui mereka.
Di tengah perjalanan, mereka menemukan sebuah sungai kecil yang mengalir jernih. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak, mengambil air dan memulihkan tenaga.
"Tempat ini indah, tapi juga menakutkan," kata Arlen sambil mencuci wajahnya dengan air sungai yang dingin. "Aku bisa merasakan kehadiran makhluk-makhluk yang tidak terlihat."
MyraLie mengangguk setuju. "Kita harus tetap waspada. Hutan ini mungkin menyembunyikan lebih banyak bahaya daripada yang bisa kita bayangkan."
Setelah beristirahat sejenak, mereka melanjutkan perjalanan. Semakin dalam mereka masuk ke dalam hutan, semakin gelap dan misterius suasananya. Pohon-pohon semakin rapat, dan suara-suara aneh semakin sering terdengar.
Saat malam mulai tiba, mereka menemukan sebuah gua yang tersembunyi di balik semak-semak tebal. Mereka memutuskan untuk berkemah di dalam gua tersebut untuk melindungi diri dari makhluk-makhluk malam yang mungkin berkeliaran di hutan.
Di dalam gua, mereka menyalakan api kecil untuk memberikan kehangatan dan cahaya. Renard mengambil posisi di pintu masuk gua, berjaga-jaga untuk memastikan tidak ada makhluk yang masuk tanpa diketahui.
"Malam ini kita harus benar-benar waspada," kata Renard sambil memandang ke luar gua. "Aku merasa ada sesuatu yang besar dan kuat mengawasi kita."
MyraLie, dengan artefak di tangannya, merasa ada kekuatan yang menarik di dalam hutan ini. "Aku juga merasakannya. Ada sesuatu yang berhubungan dengan artefak ini di dalam hutan."
Arlen, yang duduk di dekat api, memejamkan mata dan mencoba berkomunikasi dengan makhluk-makhluk di sekitarnya. "Aku akan mencoba memanggil teman-teman hutan untuk membantu kita. Mereka mungkin tahu lebih banyak tentang apa yang kita hadapi."
Dengan semangat yang tak tergoyahkan, mereka bersiap untuk menghadapi malam yang penuh misteri dan bahaya di dalam Hutan Kelam. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang dan penuh tantangan, tetapi dengan persahabatan dan tekad yang kuat, mereka yakin bisa mengatasi semua rintangan yang ada.
Please log in to leave a comment.