Chapter 6:

Di ruang baru, hari sabtu. Ayo mejalani hubungan ini.

The Triple Date


"Kamu keren banget, Ruko! Kita semua nggak menemukan satupun guru yang mau jadi pembimbing tapi kamu dapet", ujar Miya dengan gembira sambil menggenggam kedua tangan Ruko.
"Huh? Sejak kapan? Guru-guru SMK juga nggak ada yang mau jadi pembimbing kita?" Tanya Ruko kebingungan.
"Apa? Lalu Pak Hadeki siapa?" Tanya Miya kembali ke Ruko, dan melepaskan kedua tangannya.
"Hadeki? Aku nggak pernah denger nama itu. Di gedung SMK, yang namanya dengan huruf depan H, adanya Pak Hugo, Pak Hudson, Pak Harris, Pak Hilo, Pak... ada banyak deng. Mungkin aku kurang perhatiin nama-nama mereka."

Miya, Luna, dan Ruko sedang berbicara dengan sesama sambil berjalan menuju sekolah pada hari Sabtu. Suasana pagi memberikan hawa yang tenang penuh kesegaran. Burung-burung berciutan, angin terasa pelan memberikan kehangatna yang pas pada pagi hari.

"Kalian bawa apa saja di tas kalian?" Tanya Luna sambil melihat tas yang dibawa oleh Miya dan Ruko, "Aku lihat-lihat kalian bawa banyak sekali barang."
Ruko tersenyum sambil memegang dagunya bergaya keren, "Hehehe, aku membawa banyak hal dari rumah."
Miya melihat tasnya lalu menjawab, "Kosmetik, baju ganti, beberapa alat tulis, dan buku tulis."
Luna melihat kedua temannya dan berpikir, Mereka anteng banget ya dengan situasi ini. Aku heran.

Sesampainya di lapangan sekolah, ketiga perempuan tersebut bertemu dengan Arji.
"Oi! Sepeda gua lu apain?!" Teriak Arji dengan seseorang ditempat parkir motor yang berada tepat disebelah sayap kiri.
"Kampret lu, Ji. Mentang-mentang sekarang lu punya club sendiri, sekrang lu mau parkir sini ya", seru orang tersebut.
"Gua selalu parkir sini setiap harinya. Memang masalah, huh?"

"Kamu napa sih? Pagi-pagi udah cari perkara?" Dengan lantang Luna berteriak kepada Arji. Arji dan orang yang sedang berargumen dengan Arji menengokan kepala mereka ke arah ketiga perempuan yang sedang melihat mereka.
Orang yang beragumen dengan Arji itu pun menarik Arji untuk mendekatkan telingan Arji dengan mulutnya, dia pun berbisik, "Cuk, tiga cewe terkenal angkatan kita ngapain disini semua. Gue kira mereka nggak pengen ikutin klub sekolahan."
Arji sedang kesel hati, bukan hanya tempat parkir favoritenya di tempati tetapi juga karena dia baru saja ditarik dengan paksa. Maka dari itu, ia dengan santainya menjawab, "Mereka pacar baru gua."

Orang tersebut langsung membatu, sedangkan ketiga perempuan itu mendengar pernyataan yang Arji sampaikan dan muka mereka berubah jadi merah.
Luna pun mendekat dan dengan keras menjewer telinga Arji. Sambil menjewer, Luna berteriak, "AKU NGGAK BAKAL JATUH HATI SAMA KAMU."
Sedangkan Arji hanya bisa berteriak kesakitan, "Waaaaa, adau adau adau. Miya, Ruko, tolong gua!"
Miya dan Ruko hanya berdiri di tempat dan menonton. Orang yang barusan beradu argumen dengan Arji berkata, "Udah seperti suami istri juga pula", ia mengeluarkan air mata sedih bersedu.

"Woi, kampret bantu gua napa ya. Lu temen gua, kan. Iya kan, Rendy?" Arji merenggangkan tangannya untuk meminta bantuan dari Rendy.
Rendy pun menjawab dengan wajah sedih, "Lu sama Sirluna bermesraan saja sana. Gua pergi dulu ye", Dan Rendy pun berjalan menjahui Arji dan Luna, "Gua kasih aja tempat parkirnya. Gua cari tempat parkir yang lain."
Dengan putus asa, Arji menjerit kepada Rendy, "RENDY GUNAWAN, AWAS YA LU."

Dua menit pun berlalu, Luna dan Arji baikan. Mereka berempat pun berjalan menuju lantai empat untuk bertemu dengan Bimo dan Joko. Sesampainya dilantai empat, Bimo melihat mereka dan menyapa, "Hei, gimana pagi kalian?"
Arji dengan nada sarkas menjawab, "Splendid."
Bimo bingung melihat Arji yang buru-buru ke ruangan klub mereka. Bimo pun menatap ketiga perempuan itu dan bertanya, "Kenapa dia?"
MIya dan Ruko membuang muka dan menujuk Luna yang sedang berjalan sambil menutup setengah mata sedang marah.

Luna melewati Bimo dan terus berjalan tanpa menyapa, Bimo pun bertanya, "Mereka berantem lagi?"
Miya berkata, "Itu salahnya sendiri."
Ruko menambahkan, "Aku nggak pernah liat Luna semarah tadi. Dia jewer Arji sampai dua menitan."
Bimo menengok ke arah Luna dan berseru, "Yah begitulah orang jutek. Biarkan sajalah, nanti mereka berdua juga akan terbiasa dengan sifat masing-masing."

Keenam pelajar tersebut sudah berkumpul di depan ruang klub baru mereka. Bimo pun berseru, "Baiklah, teman-teman ini adalah hari official pertama klub tertutup kita dibuka. Aku harap kita menjadi teman baik selama berada di klub ini."
Setelah Bimo selesai dengan kalimat pembukanya, ia menaru plak nama di samping pintu masuk ruangan. Luna membaca dan tersentak, "Huh? Love Live Club?"
Bimo kebingungan dan bertanya, "Ada apa?"
Luna malu dan berjalan mendekati plak tersebut. Ia mengambil plak tersebut dan berseru, "Ehm... sebaiknya aku aja yang buat nama klubnya."
Bimo melihat Luna masih kebingungan, tetapi Joko menyampaikan pesan kepada Bimo dengan berbisik, ujarnya, "Bro, dia itu suka jejepangan. Kamu buat salah satu nama anime kesukaannya."
Bimo tersadar dan langsung berseru kepada Luna, "Baiklah Luna, aku kasih tanggung jawab untuk nama klub kita kepadamu."

Setelah itu, semuanya masuk. Ruko menahan Luna masuk dan bertanya bisik, "Kamu baru aja keluarin rahasiamu. Kamu nggak sadar?"
Luna dengan malu dan bermuka merah, menjawab, "Eng... enggak ah. Bimo kan polos."
Ruko membalas, "Tapi Joko nggak. Aku denger apa yang dia bisikin ke Bimo tadi."
Luna meleleh dan kepalanya berasap. Di dalam pikirannya hanya berbunyi, Mati aku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kita perlu mengorganisir tempat ini dengan sempurna", seru Bimo kepada yang lainnya.
"Iya nih. Gile! Gue kira Kak Anton bercanda soal ruangan terbengkalai. Ternyata beneran kotor minta ampun", seru Arji.
"Sawang dimana-mana ue!" Seru Ruko.
"Bahkan ada bangkai tikus. Uwegh..." Seru Joko.
Miya tidak bisa berkata apa-apa, sedangkan Luna menyatakan, "Eh, Bimo. Kamu kok nggak minta dibersihin dulu sih kemaren sore? Kenapa masih berantakan gini?"

Bimo berdiri di tengah ruangan dan tersenyum. Matahari bersinar di luar jendela dan mengarah kearahnya. Ia membetulkan kacamatanya.
Lalu ia berkata, "Serunya dimana kalo gitu?"
Kelimanya bingung apa yang dimaksud Bimo, lalu ia pun menyarankan kegiatan pertama klub mereka, "Dengar nih ya!"
Joko dan Arji dengan bersamaan bilang, "Oh tidak! Mulai nih..."
Ketiga perempuan tidak mengerti apa yang akan terjadi.

Lalu Bimo pun berbicara, "Ada banyak perlu dikerjakan disini, dinding kotor, lantai berdebu, barang-barang tidak terpakai berserakan, jendela tidak terlihat tembus pandang...."
Bimo meneliti sampai detail apa saja yang ada di ruangan dan mendaftarkan semua yang diperlukan serta dilakukan.
Arji dan Joko sudah terbiasa dengan Bimo yang seperti itu, namun para perempuan mengeluarkan muka shock.
Saat Bimo masih berbicara, Joko menyampaikan kepada ketiga perempuan itu, "Kalian harus terbiasa dengan ini. Kami selalu dikasih perlakuaan yang seperti ini karena memang dia maniak ketelitian. Makanya dia selalu pantas menjadi anggota osis atau ketua dari sebuah kelompok."

Luna membalas pernyataan Joko, "Dan kalian nggak eneg dengerinnya?"
Arji menjawab, "Penting diingetin nih ye", die melakukan gerakan syair kutipan dan bilang, "TERBIASA. Lu pada harus terbiasa."
Luna masih kesal sama Arji hingga dia tidak merespon.

"...dan maka dari itu kita akan melakukan recana ini", Bimo pun selesai menyatakan rencananya.
Semuanya terdiam. Ketiga perempuan tersebut tidak tahu sama sekali apa yang terjadi, tetapi dengan cepat Joko berseru, "Jadi simplenya kita berenam suit? Cowo dan cewe rencanain bersama-sama mau ambil apa. Lalu setelah itu suit bersama, saat suitan cowo dan cewe yang sama, mereka akan melakukan kegiatan secara berduaan? Iya kan?"
Ketiga cewe itu terpukau dengan Joko yang bisa mengikuti apa yang Bimo bicarakan tetapi secara cepat berteriak, "Huh?"

Bimo tersenyum dan bilang, "Yup! Kita akan melakukan kencan buta. Menarik, bukan?"

Stat revealed;
Arji's personality: Bluntly Honest (Blak-blakan), Narcissistic (Narsis)
Luna's personality: Unfriendly (Jutek), Otaku

Skill revealed;
Bimo: Conscientious Maniac (Maniak Ketelitian)
Dengan skill ini, tidak ada satu pun yang terlewati. Kalau orang yang memiliki skill ini tidak dapat memberikan informasi yang penuh dan lengkap, mereka akan memberontak dan kesal.

MyAnimeList iconMyAnimeList icon