Chapter 15:
The Triple Date
Luna memintaku jadi pacar yang tanggung jawab, tapi dianya sendiri nggak mau jadi pacar gua. Tuh anak nyebelin banget dah. Memangnya Sijay bisa ngapain dah. Anaknya aja pendiem, pemalu, dan gagap. Seru Arji dipikirannya dipagi hari senin.
Minggu pertama sekolah pun sudah dilewati, sekarang adalah hari senin 22 Juli 2013 dan semua siswa-siswi masih bergosip tentang tiga laki-laki dan tiga perempuan mejalani kencan secara bersamaan. Walau begitu, kedengarannya gosip itu tidak menyebar sampai keluar dari sekolah mereka. Disaat yang bersamaan sesuatu yang baru pun datang dan semua pelajar tidak siap menerima kenyataan itu.
Disaat Arji melamun, lorong dimana kelas Mipa A hingga C berada, dikerumuni banyak pelajar. Siswa-siswi berseru terang tentang seseorang yang mereka tidak kenal. Orang tersebut berjalan dengan anggunnya seperti layaknya seorang pangeran yang tertinggal jaman.
Seseorang tersebut mengeluarkan gairah dan hasrat nafsu seorang wanita. Setiap perempuan kelas sebelas yang melihatnya tidak dapat berpaling darinya. Disaat dia menyapa semua perempuan pun, satu persatu jatuh pingsan.
Siswa itu pun berjalan perlahan melewati banyak orang hingga sampai didepan kelas MIPA A dimana kelas Arji dan Miya berada. Dia mengeser pintu geser kelas itu dan berjalan mendekati Arji. Arji masih melamun, namun lamunnya terdesak oleh aura yang membuatnya merinding.
"Ais! Kenapa badan gua merinding begini?" Arji pun memutarkan badannya untuk melihat, "Huh? Sijay?"Sijay Sir Chris John III pun berseru dengan tangan kiri ditaru didada, "Oh anak muda yang tidak tahu tingkatan! Aku ini Sir Chris John III! Jangan kau pernah memanggil aku dengan nama sampah itu lagi!"
Arji hanya bisa melihat dan mendengar pernyataan tersebut dengan jijik. Ia pun bertanya, "Sir... Chris... John... the third?"
Dengan kesal, Sijay Sir Chris John III membalas seruan Arji dengan enggan, "Eugh! The third?! Bukan, bukan, bukan! Euw, menjijikan! Yang benar tuh III."
Arji dengan merinding berseru dipikirannya, Apa bedanya dah?
Tanpa basa basi, Arji pun langsung ke topik pembicaraan yang ia ingin bicarakan saat ia berpikir tentang kesan pertamanya terhadap Sijay Sir Chris John III yang baru, "Cuy, gua tau kalo kelas SMA boleh pake baju bebas, tapi haruskah lu pake baju alay begitu?"
Hati Sijay Sir Chris John III tersakiti, dia memegang dadanya dengan tangan kirinya, menaruh tangan kanannya didahinya, dan ia melakukan limbo. Ia berseru dalam posisi tersebut, "Uaah! Sakitnya dikatain alay oleh anak rendahan."
Arji yang melihat itu merasa mual dan tidak sudi melihat Sijay Sir Chris John III dengan muka yang normal. Ia pun berseru, "Cuy, stop lah. Lu bikin gua mual."
Saat Sijay Sir Chris John III terbangun dari limbonya, ia bersujud dengan kaki kanan sebagai fondasinya dan mengangkat kedua tangannya seperti berdoa, "Oh dewa anime dan manga, berikan hamba kekuatan untuk menahan kritikan dari seorang yang rendah!"
Arji tidak kuat menahannya dan kabur keluar dari kelas, meninggalkan Sijay Sir Chris John III dalam posisi sujut. Ia berlari keluar dari kelas dan bertemu dengan Miya. Miya berseru, "Wow! Arji kenapa kamu lari?"
Arji pun berseru dengan ketakutan dan memegang kedua bahu Miya, "Miya, temenmu ancurin pikiran temen sekelas kita!"
Miya bingung dan bertanya, "Eh? Apa maksudmu?"
Sebelum Arji dapat menjelaskan, Sijay Sir Chris John III keluar dari kelas dan bertemu dengan kedua pelajar tersebut. Ia berkata dengan suara anggun, "Ah, yang tecantik dari segala perempuan kelas sebelas", dia memberikan hormat seperti seorang perajurit istana, "Anermia Bercia Celestia!" Dia kembali ke stance normalnya. Lalu dia melanjutkan pidatonya sambil mendekati Miya, "Oh sangat indah ya, pagi ini. Bunga bermekaran, burung bersiulan dan matahari... bersinar terang."
Saat Sijay Sir Chris John III sudah berada disamping Arji, ia menatap Arji dengan muka yang jijik dan menarik kedua tangan Arji. Arji terkejut dan Sijay Sir Chris John III mendorongnya jatuh.
Miya berseru, "Arji!" dan mendekati Arji yang terjatuh, "Kamu nggak apa-ap... Waaaah"
Tanpa sadar, Miya ditarik oleh Sijay Sir Chris John III dan Sijay Sir Chris John III pun berseru, "Oh nona cantik, mengapa kamu menghabiskan waktumu dengan siswa seperti dia?"
Miya berseru terang, "Kamu kenapa sih, Christoper? Bukanya Arji itu temanmu? Dia yang ajak kamu masuk kelompok pas minggu pertama loh! Kalau Arji nggak sekelompok denganmu mana ada yang mau sekelompok dengan... Kyaaa.."
Sebelum Miya berseru lebih lanjut, Sijay Sir Chris John III bergerak seperti sedang menari. Ia menaru tangan kanannya di belakang Miya dan tangan kirinya di tangan kanan Miya. Sijay Sir Chris John III dengan anggunnya membuat pose akhir tarian tango dengan Miya, "Dia telah menyakiti hatiku maka dari itu dia bukanlah temanku lagi."
Sijay Sir Chris John III bergerak kembali dengan anggun. Adegan ini terjadi di lorong gedung lantai tiga dan dilihat oleh banyak siswi kelas sebelas. Semua siswi yang melihatnya merasa cemburu.
Arji dapat berdiri kembali dari lantai, ia pun berteriak, "Ey yo! Pangeran istana!"
Muka Sijay Sir Chris John III berpaling muka dengan Arji. Arji pun berseru, "Lepasin pacar gua. Nggak liat apa ya, dia nggak nyaman."
Mendengar Arji memanggilnya pacar, muka Miya memerah dan ia menutup matanya. Sijay Sir Chris John III melihat tingkah Miya dan berassumsi demikian, "Apa maksud dari awak? Sang putri cantik bermuka merah karena aku memberikan gairah!"
Miya tidak dapat berseru karena ia masih merasa malu dipanggil pacar oleh Arji. Arji pun berseru unutk kedua kalinya, "Gua memang bukan Joko yang jago baca perasaan atau tingkah orang, tapi gua tau satu hal dari Miya yang nggak banyak orang tau!"
Semua siswi dilorong, Miya, dan Sijay Sir Chris John III bergeming menunggu jawaban Arji. Arji pun berseru, "Dia gampang bermuka merah saat gua, Joko, atau Bimo memanggilnya pacar."
Saat mendengar itu, muka Miya semakin merah akhirnya ia pun bersuara, "Ahhh, Arji stop. Aku masih nggak kuat hati kalau kamu panggil aku pacarmu."
Sijay Sir Chris John III pun melepaskan tangan Miya dan mengeklik lidahnya, "Tsk! Aku ingat betul, kalau Dewi Sirluna membuat muka yang seram saat kau hampir berseru pacar. Aku kira kamu memainkan hati ketiga wanita terkenal dikelas sebelas. Tapi ternyata putri Anermia sudah jatuh hati terhadap engkau, huh?"
Setiap siswi dilorong merasakan hawa elegan Sijay Sir Chris John III, namun Arji dan Miya tidak merasakannya, melainkan perasaan jijik.
Arji berseru, "Kemari Miya!"
Miya pun bergegas lari kebelakang Arji. Arji berseru kembali kepada Sijay Sir Chris John III, "Jangan macem-macem lu sama pacar-pacar gua! Awas ya!"
Pagi itu pun berakhir saat bel berbunyi dan guru-guru mulai berdatangan ke setiap kelas masing-masing. Arji masih berada di kabut tebal sedang melamun dan berpikir, Gua terjerumus masalah apa lagi ini?! Memangnya secantik itu kah Luna, sampe-sampenya dia jadi kaya gitu? Perasaan minggu lalu ngobrol sama cewek lain aja dia menciut. Lu apain fantasi tuh anak, Luna?!
Knowledge discovered;
Name: Christopher Johnathan; Nickname: Sijay Sir Chris John III
Stat revealed:Sijay Sir Chris John III: Chuunibyou Charming Knight
Skill Revealed:Sijay Sir Chris John III: Aura of The Knight/Aura of Cringe (Aura Pangeran/Aura Jijik)
Setiap wanita yang menatap orang yang memiliki skill ini akan terpukau dan berdebar-debar. Sebaliknya, setiap pria yang menatapnya akan merasa jijik dan mual. Skill ini tidak dapet digunakan kepada perempuan yang sudah punya pacar.
Please log in to leave a comment.